"Belajar gempa di Palu menit ke-2, dan menit ke - 3 tsunami sudah datang, kalau dari BMKG pengumuman (data gempa dan kemungkinan potensi tsunami) lebih dari 5 menit. Kalau di selatan Jawa Timur paling cepat potensi tsunami 20 menit. Jadi warga diharapkan 1 atau 2 menit bisa langsung menjauh dari pantai, sedangkan menit 2 - 3 mencari tempat yang aman. Kalau di sini daerah amannya 21 meter dari (pantai)," ucap Dwikorita.
Dirinya menegaskan sekolah lapang ini sifatnya ada sebagai kewaspadaan dan menyiapkan diri sebelum bencana terjadi. "Sekali lagi kami tegaskan ini bukan menakut - nakuti, tapi sekolah lapangan gempa ini sifatnya menyiapkan masyarakat kalau seandainya nanti terjadi," tegasnya.
Di sekolah lapang ini dikatakan Dwikorita, masyarakat bakal diajarkan bagaimana menyiapkan langkah usai terjadi gempa yang berpotensi tsunami, mulai dari bekal apa yang dibawa dan menyelamatkan diri kemana. Apalagi tadi pihaknya telah mencanangkan tas siaga bencana yang bisa dimanfaatkan warga.
"Sekolah lapang gempa bumi dalam upaya untuk menyiapkan itu semua. Masyarakat juga akan diberikan simulasi saat terjadi bencana gempa bumi," pungkasnya.
(IND)