IDXChannel - PT Angkasa Pura II (AP II) memprediksi pergerakan penumpang selama masa libur Natal dan Tahub Baru (Nataru) 2024 akan tumbuh sebesar 3-5 persen dibandingkan tahun lalu. Ini sejalan dengan mobilitas masyarakat yang sudah pulih usai pandemi.
"Seperti biasa untuk Nataru dibanding tahun sebelumnya bisa tumbuh 3 sampai 5 persen karena mobilitas masyarakat udah lebih tinggi dan ada musim liburnya," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, Kamis (16/11/2023).
Dia memprediksi 20 bandara AP II akan melayani hingga 280 ribu penumpang per hari selama masa libur Nataru 2024.
Adapun, untuk periode low season seperti saat ini, rata-rata pergerakan penumpang sekitar 210 ribu-220 ribu penumpang dengan pergerakan pesawat sekitar 1.300 per hari.
"Dia akan mulai bergerak high season di pertengahan Desember. Kalau dengan perhitungan, 15 sampai 20 persen kenaikannya," ujarnya.
Awaluddin menuturkan, Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi bandara tersibuk dibandingkan bandara lainnya. Dia memperkirakan, akan terjadi pergerakan pesawat selama Nataru sebanyak 1.400-1.500.
"Kalau hari ini sekitar 1.300 pergerakan per hari. Soetta tetap jadi bandara jangkarnya," ucap dia.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut, Awaluddin menyatakan, AP II terus mematangkan kesiapan standar operasional prosedur (SOP) bandara selama periode high season. Salah satunya dilakukan melalui asesmen kesiapan personel, fasilitas pendukung, dan lainnya.
Selain itu, AP II juga melakukan asesmen pada infrastruktur yang ada pada setiap bandaranya. Awaluddin menuturkan, pihaknya akan memastikan kesiapan dan keandalan infrastruktur bandara seperti landasan pacu (runway) serta fasilitas pendukung lainnya agar dapat melayani penumpang secara optimal di masa high season.
Perseroan juga akan memastikan kecukupan dan kecakapan sumber daya manusia (SDM) yang ada di seluruh bandara yang dikelola AP II.
Menurutnya, upaya ini dilakukan bersama dengan stakeholder terkait, seperti keimigrasian, bea cukai, karantina, maskapai, otoritas bandara, dan lainnya.
"Karena kalau tidak (diantisipasi dari sekarang) akan jadi permasalahan saat high season, high traffic, dan juga mobilitas penumpang di 20 bandara (AP II)," tutur dia.
(RNA)