IDXChannel - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengawasi harga bahan bakar setelah Arab Saudi mengumumkan rencana pemotongan produksi minyak lanjutan sebesar satu juta barel per hari pada Juli.
"Kami fokus pada harga untuk konsumen Amerika, bukan barel," kata Pejabat Gedung Putih yang tidak mau disebut namanya, dilansir dari Reuters pada Senin (5/6/2023).
"Harga telah turun secara signifikan sejak tahun lalu," lanjutnya.
Menurut pejabat tersebut, Pemerintah AS akan terus bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan pasar energi mendukung pertumbuhan ekonomi dan menyediakan bahan bakar dengan harga terjangkau.
"Pasokan harus memenuhi permintaan," tegasnya.
Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan produksi minyak negara itu akan turun menjadi sembilan juta barel per hari (bpd) pada Juli dari sekitar 10 juta bpd pada Mei. Ini merupakan pengurangan terbesar dalam beberapa tahun.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menaikkan harga minyak global. Pasar energi tertekan setelah China mencatat pemulihan ekonomi yang lebih lambat daripada perkiraaan.