IDXChannel - Jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban membuat pemerintah Amerika Serikat (AS) bertindak cepat. Sejumlah aset yang dimiliki pemerintahan Ashraf Ghani di AS segera dibekukan, termasuk di dalamnya emas seberat 22 ton.
Simpanan emas batangan tersebut tersimpan di Federal Reserve Bank of New York. Menurut data yang diterbitkan oleh bank sentral Afghanistan, terdapat deposit sebanyak 22 ton emas pada Desember 2020, tanggal terbaru di mana data ini tersedia.
"Jika diakumulasikan dengan harga yang diterbitkan oleh London Bullion Market Association (LBMA), maka emas yang tersimpan di New York tersebut bernilai sekitar USD1,25 miliar, atau setara dengan Rp18,08 triliun," demikian informasi yang dikutip dari quartz, Jumat (20/8/2021).
Emas yang disimpan di New York mewakili lebih dari sepersepuluh cadangan yang dimiliki pemerintah Afghanistan, baik yang berada di bank-bank di dalam negeri serta di berbagai negara termasuk AS.
Bank sentral, bernama Da Afghanistan Bank (DAB), memiliki aset cadangan sekitar USD10 miliar per Juni, menurut data yang diterbitkan oleh bank tersebut. Secara relatif, ini adalah angka yang sangat signifikan bagi Afghanistan. Sebagai perbandingan, PDB negara itu pada tahun 2020 sekitar USD20 miliar, menurut Bank Dunia.