"Katakanlah itu terjadi (gagal bayar) maka rating surat utang Amerika makin turun dan peminatnya semakin turun, dan dari situ mereka akan mencari negara yang bisa menawarkan return lebih baik dan rating lebih baik," sambungnya.
Lebih lanjut, Eko menjelaskan Amerika Serikat sendiri telah mencapai batas pinjaman sebesar USD31,4 triliun pada bukan Januari 2023. Tingginya hutang tersebut justru dikhawatirkan pada perekonomian global, karena hingga saat ini Amerika sendiri masih menjadi kiblat perekonomian dunia.
"Meskipun Amerika biasanya mereka lebih berkompromi dengan menaikkan batas utang, sehingga tidak akan jadi gagal bayar, dan itu belum pernah dalam sejarahnya Amerika. Sepertinya tapi secara politik tidak akan gagal bayar," jelasnya.
(FRI)