Selain itu, urutan pangsa pasar ekspor non migas terbesar Indonesia adalah China, kedua Amerika Serikat, Jepang, India, Malaysia, dan Singapura. Oleh sebab itu tidak menampik kemungkinan gagal bayar utang Amerika akan sedikit berpengaruh juga terhadap perekonomian Indonesia.
Namun, melalui kerja sama Bank Indonesia dengan beberapa bank sentral negara lain lewat Local Currency Settlement (LCS) merupakan suatu langkah yang positif. Sebab, dengan mendiversifikasi kebutuhan valas bukan hanya pada dollar, bakal mengurangi risiko tekanan terhadap nilai tukar Rupiah.
"Pada titik itu bagus untuk stabilitas nilai tukar Rupiah, dan momentumnya tepat saat ini, karena kita tidak melakukan sendirian, ada China, India dan beberapa negara lainnya," pungkasnya.
(YNA)