Sedangkan kapal yang dioperasikan di delapan lintasan tersebut sebanyak 213 kapal yang terdiri dari 58 kapal ASDP, 160 kapal milik swasta, dua kapal ALP dan satu kapal Pelni yang beroperasi di Ciwandan.
Ia mengatakan Pelabuhan Ciwandan diperuntukkan sebagai pelabuhan utama bukan lagi sebagai pelabuhan bantuan. Hal itu digunakan untuk moda angkutan barang dan moda transportasi roda 2.
"Nanti akan dikonsentrasikan kendaraan logistik dan roda dua naiknya lewat Ciwandan semua supaya lebih tertib," katanya.
Dari kesiapan armada, Yusuf mengatakan kapal armada yang beroperasi akan dikontrol langsung oleh KSOP dan BPDT untuk dilakukan ramcheck. "Jumlah dan keandalannya itu dipastikan oleh regulator dan operator kapal itu sendiri," pungkasnya.
(FRI)