“Jember letaknya di tengah di antara Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi. Dari masing-masing daerah pinggiran Jember ini akan saya colek 5 persen saja jumlah penduduknya untuk mampir ke Jember. Karena 90 persen beberapa daerah tersebut melalui Jember,” ungkapnya.
Bupati Hendy menambahkan, jumlah penduduk Jember adalah 2,6 juta, jika ditambah 5 persen dari masing-masing jumlah penduduk kabupaten sekitar, maka Jember memiliki 5 juta penduduk. Dan ini pangsa pasar yang besar untuk dikelola dan potensi daya belinya pun besar.
Masih memakai filosofi makan bubur ayam, Hendy menjelaskan, jika ia langsung ‘jualan’ membangun obyek wisata pasti berisiko tinggi. Pandemi Covid-19 harus diakui menurunkan orang untuk berwisata, selain itu akan terjadi jarak untuk membangunnya.
“Untuk itu, selama pandemi Covid-19, infrastruktur kita genjot. Karena ini urat nadi sekaligus modal utama untuk wisatawan datang secara nyaman ke Jember. Terutama dari daerah pinggiran yang berbatasan dengan Jember,” jelasnya.
(NDA)