sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Badan Pangan Nasional Lucurkan Gerakan B2SA dan Ajak Masyarakat Hidup Sehat

Economics editor Rista Rama Dhany
31/07/2022 21:15 WIB
Badan Pangan Nasional resmi meluncurkan gerakan Pangan B2SA atau Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman, Minggu, (31/07/2022), di Kawasan GBK, Jakarta.
Badan Pangan Nasional Lucurkan Gerakan B2SA dan Ajak Masyarakat Hidup Sehat (FOTO: MNC Media)
Badan Pangan Nasional Lucurkan Gerakan B2SA dan Ajak Masyarakat Hidup Sehat (FOTO: MNC Media)

Indonesia juga memiliki kearifan budaya pangan lokal di daerahnya masing-masing seperti budaya Manggadong di Sumatera Utara, beras Aruk di Kepulauan Bangka Belitung, nasi Siger di Lampung, Rasi di Jawa Barat, Nasi Jagung di Jawa, Jagung Bose di NTT, Binte Biluhute di Gorontalo, bubur Tinutuan Sulawesi Utara, Kapurung di Sulawesi Selatan, Kasuami, Sinonggi dan Kabuto di Sulawesi Tenggara, Enbal di Maluku, hingga Papeda di Papua.

HUT ke-1 NFA
Momen peluncuran B2SA juga bertepatan dengan perayaan HUT ke-1 NFA. Arief mengatakan, secara formal HUT NFA jatuh pada tanggal 29 Juli 2022, dimana pada tanggal tersebut dilakukan pendatanganan Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2021, tentang Badan Pangan Nasional.

Ia mengatakan, tanggal 29 lalu NFA genap melalui 1 tahun pertamanya menjalankan tugas pemerintah dalam menjaga stabilitas dan ketersediaan 9 komoditas pangan strategis, yaitu beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur ungags, daging ruminansia, daging ungags, dan cabai.

“Dalam satu tahun pertama ini telah banyak yang kita lakukan diantaranya menggerakan kolaborasi antara stakeholder pangan seperti kementerian/lembaga, pelaku usaha BUMN pangan Bulog dan ID FOOD, BUMD, swasta, asosiasi, serta akademisi dalam pendistribusian serta pemerataan komidtas pangan. “Sesuai amanat peraturan presiden kami juga melakukan perumusan kebijakan stabilisasi harga, kebutuhan ekspor-impor, penetapan cadangan pangan pemerintah, serta penetapan harga pembelian pemerintah,” ungkapnya.

Sementara itu, pada HUT ke-1 NFA, Presiden RI Joko Widodo menatakan, tantangan yang dihadapi NFA tidak mudah dengan adanya perubahan iklim, pandemi, dan juga perang, yang berdampak pada produksi, sistem logistik, dan harga pangan global. Presiden berpesan agar NFA terus melakukan kolaborasi bersama stakeholder lainnya dibidang pangan agar dapat mengatasi dinamika tersebut serta mewujudkan tata kelola pangan yang kuat dan berkelanjutan.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement