Fiki Ariyanti
IDXChannel - Argentina dan Brazil sedang dalam tahap awal memperbarui diskusi tentang pembentukan mata uang bersama. Ini merupakan langkah untuk menghidupkan kembali rencana yang sering dibahas kedua negara meskipun akan menghadapi banyak rintangan politik dan ekonomi.
Dua ekonomi terbesar di Amerika Selatan ini mempertimbangkan pengkoordinasian mata uang mereka selama beberapa dekade. Ini dilakukan untuk melawan pengaruh dolar AS.
Ketidakseimbangan makro ekonomi yang masih terjadi di Brazil dan Argentina memunculkan gagasan tersebut secara berulang.
Negosiasi terbaru diprakarsai Buenos Aires, menurut seorang pejabat pemerintah Brazil yang enggan disebut namanya. Menurut dia, kedua negara berada pada tahap yang sangat awal dan tidak ada tenggat waktu penyelesaian.
Menjelang pertemuan Senin di Buenos Aires, Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Argentina menulis pernyataan bersama di surat kabar Argentina, bahwa berkoordinasi antar mata uang mereka dapat membantu meningkatkan perdagangan regional.
“Kami memiliki niat untuk mengatasi hambatan pertukaran kami, menyederhanakan dan memodernisasi peraturan dan mempromosikan penggunaan mata uang lokal," tulis pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Senin (23/1/2023).
"Kami juga memutuskan untuk memajukan diskusi tentang mata uang umum Amerika Selatan yang dapat digunakan untuk transaksi keuangan dan komersial, mengurangi biaya operasional dan kerentanan eksternal kami,” ulas pernyataan keduanya di surat kabar tersebut.
Proposal terbaru datang saat Argentina melawan inflasi tertinggi lebih dari tiga dekade dan banyak pasar negara berkembang mencari alternatif dari penguatan dolar AS.
Perekonomian Brazil akan mengalami pertumbuhan yang lesu tahun ini. Sementara pemerintahan baru Luiz berencana untuk meningkatkan belanja publik secara signifikan guna memenuhi janji kampanyenya.
Belum ada diskusi tentang mata uang bersama untuk transaksi komersial ini. Menurut pejabat dari dari Kementerian Keuangan Brazil, belum ada rencana satu mata uang untuk seluruh wilayah.
Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang diterbitkan Sabtu, Menteri Ekonomi Argentina, Sergio Massa mengatakan, Brazil dan Argentina akan mengundang negara lain di Amerika Latin untuk bergabung, tetapi dia tidak ingin menciptakan 'harapan palsu' karena integrasi perdagangan akan memakan waktu lama.
Pada 1987, para pemimpin kedua negara mengumumkan pembentukan unit perhitungan bersama, yang disebut gaucho, untuk mengukur perdagangan antar negara.
Sayangnya, gagasan itu tidak berhasil di tengah ketidaksepakatan dan karena volatilitas tinggi yang memengaruhi negara-negara tersebut.
Mereka memiliki tantangan serupa sekarang. Argentina memiliki inflasi tahunan hampir 100%. Depresiasi mata uang peso yang cepat juga merupakan hambatan yang signifikan.
Secara global, negara-negara sedang mencari cara untuk menghindari penggunaan dolar AS dan ingin menjual sebagian besar utang mereka dalam mata uang lokal.
Rusia telah menerima pembayaran luar negeri dalam Rubel menyusul sanksi karena invasinya ke Ukraina. Sementara negara-negara di Asia berupaya meningkatkan penggunaan Yuan China. India dan Uni Emirat Arab terlihat memperluas perdagangan non-minyak dalam Rupee.
(FAY)
