"Dengar-dengar sih gitu (ada pelemahan daya beli masyarakat). Tapi kami bersyukur bahwa melihat kinerja kami setidaknya di sepanjang 2024 ini, tren (pelemahan daya beli) itu tidak kami rasakan. Penjualan sejauh ini tetap berjalan baik," ujar Christopher.
Menurut Christopher, ada alasan tersendiri sehingga membuat kinerja penjualan Gokana tetap berjalan optimal, tanpa adanya gangguan atau tekanan dari pelemahan daya beli. Hal yang mendasari hal tersebut di antaranya adalah posisi harga jual produk Gokana yang diklaim Chirtopher telah sesuai dengan market yang dibidik.
"Menurut saya, (tidak terpengaruhnya Gokana atas pelemahan daya beli) itu karena pricing yang sudah pas. Dia ada di tengah. No middle and premium, but not below juga. Sehingga kalau dibilang ada kelas menengah yang turun (kelas), itu daya bayar mereka juga masih oke di Gokana," ujar Christopher.
Di lain pihak, terkait rencana ekspansi ke depan, Christopher menyebut bahwa Gokana berencana untuk menambah gerai barunya di 2025 mendatang. Sedangkan untuk posisi di 2024 ini, Christopher memastikan sudah tidak ada lagi penambahan gerai baru.
"Tahun ini sudah 15 (gerai baru dibuka). Makanya dengan tinggal tersisa beberapa bulan, sepertinya sudah cukup. Baru tahun depan, di awal tahun, rencananya kita buka (gerai baru) lagi," ujar Christopher.