sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bahlil Saksikan Kontrak WK Migas Central Andaman, Perdana Pakai Skema New Gross Split

Economics editor Febrina Ratna Iskana
03/12/2024 15:24 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyaksikan penandatanganan Kontrak WK Migas Central Andaman, yang merupakan WK Migas pertama dengan skema New Gross Split.
Bahlil Saksikan Kontrak WK Migas Central Andaman, Perdana Pakai Skema New Gross Split. (Foto: MNC Media)
Bahlil Saksikan Kontrak WK Migas Central Andaman, Perdana Pakai Skema New Gross Split. (Foto: MNC Media)

Lelang WK Migas

Dalam kesempatan tesebut, Kementerian ESDM juga mengumumkan Lelang 6 Wilayah Kerja Migas Tahun 2024 Tahap II, yang terdiri dari 5 WK Migas penawaran langsung dan 1 WK migas lelang reguler.

Dengan ditawarkannya 6 Wilayah Kerja dengan total potensi sekitar 48 miliar barrel oil equivalent ini, maka total menjadi 11 Wilayah Wilayah Kerja yang ditawarkan oleh Kementerian ESDM pada 2024.

“Tentunya hal ini menjadi capaian yang luar biasa. Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung kegiatan hulu migas di tanah air dengan melakukan pembenahan pengelolaan usaha migas," ujar Dadan.

Selain itu, Kementerian ESDM menyampaikan penemuan terbaru potensi minyak dan gas di area Indonesia Bagian Barat Tahap 2 (IBB 2), mencapai lebih dari 4,3 miliar barel oil equivalent (BBOE).

Potensi ini terdapat di 4 (empat) wilayah yaitu Cekungan Natuna Timur, Cekungan Selat Makassar, Cekungan Jawa Bagian Tenggara dan Cekungan Barito. Penemuan potensi ini mendukung upaya pencapaian swasembada energi yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yakni peningkatan lifting migas.

"Melalui studi ini, menunjukkan kontribusi nyata dalam upaya menemukan cadangan migas baru, melalui kegiatan eksplorasi. Studi yang merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak dengan tujuan untuk mempercepat kegiatan eksplorasi, sekaligus menciptakan lingkungan investasi hulu migas yang lebih kondusif bagi investor, baik investor domestik maupun internasional," ujar Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto.

Dalam paparannya, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Eksplorasi dan Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi Nanang Abdul Manaf menyampaikan kajian untuk penemuan potensi baru migas di IBB 2 dilakukan di Natuna Timur, Selat Makassar, Jawa Bagian Tenggara, dan Barito.

"Fokus dalam kajian tim adalah di Natuna Timur, Selat Makassar, Jawa Bagian Tenggara dan Barito. Hasil dari 2 area saja potensinya lebih dari 4,3 BBOE, yang terdapat di Natuna Timur sekitar 2,8 BBOE dan Jawa Bagian Tenggara sedikitnya 1,5 BBOE dengan potensi antara rentang 1,5 hingga 17 BBOE. Ini belum ditambah dengan potensi yang ada di Selat Makassar dan Barito," kata Nanang. 

(Febrina Ratna)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement