Manajemen meyakini merger ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas dalam negeri, yang diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing sektor pariwisata.
Rencana merger ini, terang manajemen, juga akan menjadikan API sebagai pengelola bandar udara terbesar ke-5 dunia dengan 36 bandara di seluruh Indonesia. Estimasinya dapat melayani 550-700 juta penumpang per tahun di tahun 2045.
“Melalui integrasi, rencana pengembangan infrastruktur bandara akan terkoordinasi dengan lebih baik, khususnya alokasi investasi, termasuk peningkatan signifikan dalam pelayanan dan efisiensi penerbangan,” tutupnya.
(NIA)