IDXChannel - Bandara Kediri akan menjadi bandara pertama di Indonesia yang diinisiasi swasta. Proses pembangunannya pun akan dibiayai swasta.
Pembangunan Bandara Kediri ditandai dengan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang dilakukan oleh Plt Dirjen Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono dengan Presiden Direktur PT Surya Dhoho Investama, Istata Taswin Siddharta di Kantor Kemenhub Jakarta, Rabu (7/9/2022).
“Ini momen bersejarah karena menjadi perjanjian KPBU unsolicited pertama di Indonesia,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut.
KPBU unsolicited yang dimaksud Menko Luhut merupakan proyek yang diprakarsai dan diusulkan pembangunannya oleh badan usaha, bukan pemerintah. Dia pun mengapresiasi PT Surya Dhoho Investama yang berinisiatif membangun bandara baru.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pembangunan bandara dengan model KPBU unsolicited ini bisa diikuti oleh swasta lainnya.
“Hal yang luar biasa, saat swasta membangun bandara, sehingga tidak perlu kantong (dana) APBN. Ini juga bagian dari rencana strategis Kementerian Perhubungan, untuk terus mendorong pendanaan kreatif (creative financing) untuk berbagai proyek infrastruktur transportasi di Indonesia,” terangnya.
Lebih lanjut Budi menjelaskan, keberadaan Bandara Kediri bisa dimanfaatkan untuk penerbangan komersial, umroh, dan haji.
“Masyarakat Kediri dan sekitarnya banyak sekali yang ingin umroh dan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta dan Surabaya,” katanya.
Menhub meminta PT Suryo Dhaha Investama, yang merupakan anak usaha Gudang Garam, dan Angkasa Pura I yang melakukan kerja sama operasi (KSO) pada proyek pembangunan Bandara Kediri ini, agar selalu memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
Sedangkan Presdir Suryo Dhaha Investama yang sekaligus juga sebagai Direktur Gudang Garam Tbk, Istata Taswin Siddharta menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya sebagai pemrakarsa proyek KPBU unsolicited Bandara Kediri.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Gubernur Jatim dan Bupati Kediri yang telah membantu kelancaran pembangunan bandara ini. Semoga kehadiran bandara ini memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah Selatan Jawa,” ucap Istata.
Berdasarkan hasil pengadaan yang telah dilakukan, KSO antara PT Suryo Dhaha Investama dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah dinyatakan sebagai pemenang dengan durasi waktu kerja sama, yaitu 50 tahun sejak bandara mulai dioperasikan.
Adapun total nilai investasi mencapai Rp10,8 triliun. Rinciannya, sebesar Rp6,6 triliun pada tahap I; Rp1,2 triliun pada tahap II; dan Rp3 triliun pada tahap III.
Dengan pembangunan ini, kapasitas penumpang bandara untuk tahap I mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun, tahap II sebanyak 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III sebanyak 10 juta penumpang per tahun.
Bandara ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2023. Bandara Kediri diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft) sejenis Boeing 777-300ER. (FAY)