Achmad Rifai menuturkan saat ini porsi penumpang internasional masih rendah di bawah 10% dari total penumpang. Sejalan dengan pengembangan menjadi hub internasional, porsi penumpang rute internasional dapat mencapai sekitar 40%.
Penambahan rute dari dan ke luar negeri menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan porsi penumpang internasional. Pada akhir tahun ini ditargetkan Bandara Kualanamu akan menambah rute internasional yakni penerbangan dari dan ke India.
“Pasar penerbangan dari India ke ASEAN dan sebaliknya cukup besar, dan saat ini belum ada rute penerbangan langsung (direct flight) secara rutin antara Indonesia - India. Dalam waktu dekat Bandara Kualanamu akan melayani penerbangan langsung secara reguler dari dan ke India,” ujar Achmad Rifai.
Berdasarkan data yang dimiliki AP II, tercatat enam kota di India yakni Delhi, Mumbai, Bengaluru, Chennai, Kolkata dan Hyderabad telah terkoneksi penerbangan langsung dengan Bangkok dan Singapura. Adapun Phuket (Thailand), Ho Chi Minh City dan Hanoi (Vietnam), juga telah terkoneksi dengan beberapa kota di India tersebut melalui penerbangan langsung.
Meskipun Indonesia dan India tidak memiliki penerbangan langsung secara rutin, faktanya Indonesia tetap memiliki daya tarik bagi traveler asal India. Traveler asal India masuk ke Indonesia melalui negara ASEAN lainnya.
“Berdasarkan data traveler yang masuk ke Indonesia melalui negara ASEAN lainnya, sebesar 12% adalah traveler asal India. Porsi ini cukup besar, dan Bandara Kualanamu akan membuka penerbangan langsung dari dan ke India seahingga 12% traveler tersebut bisa langsung ke Indonesia tanpa melalui negara ASEAN lainnya,” ungkap Achmad Rifai.
Lebih lanjut, Achmad Rifai mengungkapkan Angkasa Pura Aviasi bersama maskapai nasional dan IndiGo Airlines telah membahas pembukaan rute dari sejumlah kota India antara lain Delhi, Hyderabad dan Kolkata ke Medan, dan sebaliknya.
“Bandara Kualanamu akan membuka penerbangan langsung dari dan ke India. Traveler dari India dapat langsung mendarat di Bandara Kualanamu untuk kemudian melanjutkan perjalanan bisnis atau wisata ke destinasi-destinasi di dalam negeri,” pungkasnya. (NIA)