Oleh karenanya, dia berharap, pihak swasta dapat ikut terlibat sebagai investor dalam pembangunan bandara tersebut. Dalam hal ini adalah industri tambang yang ada di wilayah sekitar bandara.
"Ada swasta yang tentu nanti Pak Menteri ESDM di sana banyak sekali penambang-penambang. Kita harapkan menjadi investor di sana, kita harapkan itu. Nanti kita akan pantau agar ini berjalan dengan baik," katanya.
Menhub berharap, adanya bandara baru Loleo ini akan semakin mendukung transportasi di Maluku Utara, khususnya kota Sofifi. Lokasi calon bandara baru ini terletak di Desa Aketobololo, sekitar 23 kilometer (km) dari Kota Sofifi (Ibu Kota Maluku Utara).
Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba sebelumnya menyampaikan, impian Maluku Utara untuk memiliki bandara di dekat ibu kota provinsi kini semakin nyata. Sebab, bandara menjadi kebutuhan krusial bagi masyarakat.
Abdul Ghani mengatakan, sejauh ini aktivitas penerbangan paling banyak dilakukan di Bandara Sultan Babullah, Pulau Ternate. Sementara mayoritas penduduk berada di Pulau Halmahera yang merupakan pulau terbesar di Maluku Utara.
"Bandara ini nanti dijadikan bandara haji, investor juga bisa membangun wisata dan kami punya lumbung ikan juga akan didukung oleh adanya bandara ini," tukasnya.
(FAY)