Antara pertengahan 2022 dan pertengahan 2023, harga komoditas global anjlok hampir 40%. Kondisi ini menjadi pendorong utama penurunan inflasi global pada periode tersebut.
Namun sejak pertengahan tahun 2023, Bank Dunia mengatakan tren penurunan harga komoditas global terhenti.
“Inflasi global masih belum berakhir. Kekuatan utama disinflasi – yaitu penurunan harga komoditas – menemui jalan buntu," kata Indermit Gill, Kepala Ekonom Bank Dunia.
“Ini berarti suku bunga bisa tetap tinggi tahun ini dan tahun depan," lanjutnya.
Merespons inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, pasar keuangan telah mengurangi ekspektasi terhadap skala dan kecepatan penurunan suku bunga tahun ini. (WHY)