Selain itu, BI dinilai akan memperhitungkan masih adanya sentimen negatif terhadap perekonomian nasional seiring dengan masih tingginya angka kasus Covid-19 secara harian rata-rata yang lebih dari 40.000 kasus sepekan ini.
“Kemudian, BI dinilai akan mempertahankan suku bunga acuan untuk menjaga kepercayaan pasar, setelah Bank Sentral Korea menaikkan suku bunga pekan lalu,” paparnya.
Riyan menilai, pilihan BI mempertahankan suku bunga acuan adalah yang terbaik di masa pandemi saat ini.
“Karena ada spirit dovish-nya dan juga spirit preemptive ke depan jika sewaktu-waktu the Fed dan bank-bank sentral lainnya menaikkan suku bunga acuannya,” tandas Riyan.
(IND)