"Kami percaya investor asing masih akan kembali banyak masuk ke Indonesia pada kuartal IV ketika suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate) telah mencapai puncaknya di September," ungkap Andry.
Saat ini kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) mencapai 15,6% dari total, lebih tinggi dibandingkan posisi terendahnya di sekitar 14%.
"Kami melihat potensi yield SBN akan dapat kembali berada di kisaran 6,1-6,3% tahun 2023 dengan potensi foreign capital inflows tersebut," ujarnya.
Sebagai informasi, perekonomian Indonesia mencatatkan pertumbuhan 5,17% di kuartal II-2023 dengan dorongan dari berlanjutnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga, investasi serta belanja pemerintah.
Konsumsi yang kembali tumbuh di atas 5% ditopang oleh seasonal factors seperti Hari Raya Idul Fitri, masa libur sekolah dan tahun ajaran baru. Realisasi pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 juga mendukung pencapaian pertumbuhan tersebut.
(YNA)