IDXChannel - Bank sentral Korea Selatan menegaskan pentingnya menjaga stabilitas keuangan di Negeri Ginseng tersebut. Selain inflasi, utang rumah tangga juga makin tinggi.
"Dalam hal kebijakan moneter, kita harus mempertimbangkan stabilitas keuangan secara lebih aktif untuk mencegah investasi aset berisiko yang berlebihan ketika kebijakan moneter longgar," Bank of Korea (BOK) mengatakan dalam sebuah laporan, dilansir dari Reuters pada Senin (17/7/2023).
"Perlu untuk mendiskusikan 'kebijakan moneter yang hati-hati' yang juga memproritaskan stabilitas keuangan, selain stabilitas harga," kata bank sentral.
Utang rumah tangga Korea Selatan melonjak ke rekor tertinggi pada Juni, mmeningkat untuk bulan ketiga dan mencatat jumlah terbesar dalam 21 bulan. Tenaikan sebagian besar didorong pertumbuhan permintaan untuk pinjaman hipotek.
Total utang rumah tangga mencapai 105,0% dari produk domestik bruto negara itu pada kuartal IV 2022, tertinggi ketiga setelah Swiss dan Australia, di antara 43 negara besar yang dipantau oleh Bank for International Settlements (BIS).
Bank sentral mengatakan ada risiko stabilitas keuangan yang terbatas akibat kondisi utang rumah tangga. Hal ini menandai implikasi jangka panjang yang negatif terhadap pertumbuhan dan ketimpangan.