Kolaborasi keduanya diawali dari bisnis pribadi Andree sebagai distributor dan ingin menawarkan produknya kepada Edwin. Namun, mereka melihat ada kendala distribusi yang membuat biaya logistik jadi tinggi.
"Dari sanalah kami berinisiatif mencari cara untuk menurunkan biaya logistik, dengan mendirikan Waresix yang menghadirkan solusi gudang on demand," tutur Andree.
Saat didirikan, Waresix hanya memiliki lima orang pegawai dan berkantor di sebuah ruangan kecil berukuran 4 x 6 meter, di atas tempat cuci mobil di kawasan Simprug, Jakarta Selatan. Saat itu kantor Waresix hanya muat diisi satu meja besar dengan beberapa bangku di sekelilingnya.
Walau pada saat didirikan waresix hanya menyediakan solusi pergudangan saja, namun Andree dan Edwin sebenarnya dari awal sudah memiliki visi untuk menjadi platform yang dapat menyediakan solusi logistik digital yang terintegrasi.
Strateginya yaitu mengintegrasikan jaringan armada di seluruh Indonesia untuk mempertemukan supply & demand pengiriman, men digitalisasi dan menyatukan proses administrasi dalam sebuah platform serta menyediakan layanan logistik yang end-to-end.