Dia juga mengungkap fakta terkait demografi anak muda Indonesia dengan mayoritas pendidikan level SD-SMP dan sudah memasuki usia angkatan kerja.
Dalam situasi seperti ini, dia menekankan pentingnya mengisi kesenjangan atau ketimpangan pengetahuan dan keterampilan bagi generasi muda.
"Anggaran kita 20 persen sudah dikucurkan untuk pendidikan, namun Indonesia belum mencapai target yang diinginkan," ujarnya.
Maka dari itu, dia mengandalkan fiscal tools atau alat fiskal untuk mengurangi ketimpangan pengetahuan dan keterampilan di Indonesia.
"Kita dari sisi pemerintah juga tentunya akan mendasarkan perekonomian yang berbasis pada produktivitas dan inovasi," ucap Sri Mulyani.
(RNA)