Teuku menuturkan bahwa rasio utang Indonesia masih dalam relatif aman, "kita rasio utangnya 38.88 persen dari PDB, untuk keseluruhan utang kita ini jauh lebih rendah ketimbang tadi berbagai negara maju di atas 100 persen," tuturnya.
Teuku membeberkan bahwa yang sudah dilakukan pemerintah saat ini sudah cukup baik. Menurut ia, dalam pengelolaan utang kedepannya ada beberapa risiko yang perlu diantisipasi oleh pemerintah.
"Satu adalah pengetatan kebijakan moneter secara global, ini membuat penerbitan utang kedepannya ini relatif lebih mahal dari sisi suku bunganya, ini pemerintah perlu perhatikan jangan sampai kemudian akumulasi utang kedepan meningkatkan beban bunga utang kita secara drastis," ujarnya.
(DES)