sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Banyak Negara Terancam Bangkrut, Utang Indonesia Masih Aman!

Economics editor Rizky Fauzan
13/07/2022 16:02 WIB
Beberapa negara bangkrut lantaran tingkat utang yang tinggi disertai tingginya impor produk-produk energi serta komoditas pangan.
Banyak Negara Terancam Bangkrut, Utang Indonesia Masih Aman! (Foto: MNC Media)
Banyak Negara Terancam Bangkrut, Utang Indonesia Masih Aman! (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Krisis ekonomi tengah melanda Sri Lanka. Kini negara itu sedang di ambang kebangkrutan, lantaran tak mampu memenuhi kewajiban utangnya. 

Ekonom Lembaga Penyelidikan dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky menilai beberapa negara bangkrut lantaran tingkat utang yang tinggi disertai tingginya impor produk-produk energi serta komoditas pangan.

"Karena harga impornya tadi kemudian melonjak lalu kemampuan fiskal nya dalam menyerap beban bunga utang ini semakin rendah. Ini juga sebagai dampak lanjutan dari Covid-19," kata Teuku dalam Market Review, IDX Channel, Rabu, (13/7/2022). 

Teuku menilai, Republik Indonesia masih dalam negara yang relatif diuntungkan dari situasi juga kondisi saat ini. Menurut ia, sebagian besar negara di seluruh dunia berkutat dalam permasalahan tingginya harga-harga komoditas dan pangan. 

"Dari sisi fiskal pemerintah perlu menambah subsidi dan jaring pengaman sosial," katanya. 

Teuku menuturkan bahwa rasio utang Indonesia masih dalam relatif aman, "kita rasio utangnya 38.88 persen dari PDB, untuk keseluruhan utang kita ini jauh lebih rendah ketimbang tadi berbagai negara maju di atas 100 persen," tuturnya. 

Teuku membeberkan bahwa yang sudah dilakukan pemerintah saat ini sudah cukup baik. Menurut ia, dalam pengelolaan utang kedepannya ada beberapa risiko yang perlu diantisipasi oleh pemerintah. 

"Satu adalah pengetatan kebijakan moneter secara global, ini membuat penerbitan utang kedepannya ini relatif lebih mahal dari sisi suku bunganya, ini pemerintah perlu perhatikan jangan sampai kemudian akumulasi utang kedepan meningkatkan beban bunga utang kita secara drastis," ujarnya.
 
(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement