Rahmad Handoyo mengakui pendampingan terhadap para isoman tidak mudah dikarenakan masih banyak masalah yang ditemukan di lapangan.
"Warga yang sedang menjalani isoman berada dalam kecemasan, mungkin mereka akan bersikap tertutup. Disini para isoman harus dipantau hari demi hari agar mereka disiplin menerapkan prokes. Perkembangan kondisi kesehatan mereka harus terbaca, sehingga petugas dapat mengambil langkah-langkah yang tepat penanganannya," tutur Rahmad Handoyo.
Ia meyakini berbagai persoalan teknis di lapangan perihal Covid-19 dapat diatasi apabila satgas di tingkat RT dan RW melibatkan warga setempat, khususnya tokoh masyarakat yang memang dipercaya oleh warganya.
“Kata kunci keberhasilan pengendalian Covid-19 juga pendampingan terhadap isoman adalah komunikasi. Dalam proses komunikasi ini, tokoh masyarakat bisa berperan aktif sehingga pada ahirnya Satgas RT/RW bisa mengendalikan Covid-19 di lingkungannya,” jelas Rahmad Handoyo.
Ia menegaskan bahwa penanganan Covid-19 tidak bisa semata dilakukan pemerintah saja, namun seluruh elemen masyarakat harus ikut menghentikan penyebaran virus ini tak bisa ditawar dengan secara disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M.
“Tenaga kesehatan dan rumah sakit kita tidak akan cukup untuk menangani isoman. Untuk itu ayo semua bergotong royong mematuhi aturan pemerintah agar pandemi ini segera berlalu," tandas Rahmad Handoyo. (NDA)