Menurut Kepala Negara, banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri telah menyebabkan negara kehilangan devisa hingga USD11,5 miliar atau setara Rp170 triliun.
Padahal, Jokowi menilai dokter-dokter di Indonesia tidak kalah saing dengan dokter-dokter di rumah sakit luar negeri. Termasuk, katanya, dokter dari Tzu Chi Hospital yang dinilai kompeten.
Meski begitu, Jokowi mengakui peralatan rumah sakit Indonesia masih kalah saing dengan rumah sakit di luar negeri. Dirinya pun berharap masyarakat Indonesia tidak terkena penyakit yang harus memerlukan pengobatan di luar negeri.
"Tapi yang paling penting memang jangan sakit. Apa yang dicari di luar negeri? Berobatnya. Yang banyak memang onkologi, kanker. Luar negeri, karena di sini dianggap mungkin peralatannya kurang baik. ortopedi, tulang sendi otot, gigi,”
“Urusan gigi saja ke luar negeri. Dan ini ibu-ibu, yang paling banyak kecantikan dan bedah estetika. Berarti ini operasi plastik banyak yang ke luar negeri," pungkasnya.
(FRI)