Tangguh Yudha
IDXChannel - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan stok gula dalam kondisi aman hingga Desember 2025 mendatang. Ini lantaran produksi gula dalam negeri saat ini cukup melimpah.
Berdasarkan Proyeksi Neraca Pangan Gula Konsumsi per 21 Maret 2025 disebutkan produksi Gula Kristal Putih (GKP) dalam negeri akan meningkat mulai Mei 2025. Peningkatan produksi gula konsumsi ini diprediksi terjadi besar-besaran.
"Angkanya di Mei diestimasikan dapat 166 ribu ton, Juni 392 ribu ton, Juli 544 ribu ton, dan Agustus diproyeksikan menjadi puncak panen dengan angka 621 ribu ton," kata Arief dikutip dari keterangan resminya pada Jumat (25/4/2025).
Lebih lanjut, Arief menyebut harga saat ini dalam posisi stabil sehingga ketersediaannya pun mampu dijaga dengan baik. Per 23 April 2024, harga gula di Indonesia rata-rata mencapai Rp18.530 per kg.
Oleh karena itu, kata Arief, dalam penyusunan Harga Acuan Pembelian dan Penjualan gula, Bapanas selalu melibatkan stakeholders dari hulu hingga hilir agar terbentuk harga yang wajar di tingkat produsen maupun konsumen.
Arief mengatakan Indonesia merupakan negara besar yang memiliki potensi terhadap peningkatan produksi gula konsumsi. Sebagai contoh, Kabupaten Malang merupakan daerah produsen gula terbesar di Jawa Timur.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi gula pada 2023 di Jawa Timur mencapai 49 persen atau sebanyak 1,12 juta ton dari total produksi gula nasional tahun 2023 yang sebanyak 2,2 juta ton.
“Karena itu saya mengimbau agar kinerja yang sudah baik ini dapat terus ditingkatkan. Apalagi saat ini kita sudah memasuki musim giling tebu tahun 2025, dengan rencana produksi gula nasional 2,59 juta ton," kata Arief.
"Saya berharap bahwa dengan sinergi dan kinerja bersama, rendemen gula tahun ini dapat lebih tinggi dari pada tahun lalu sebesar 7,4 persen,” tambahnya.
(Febrina Ratna Iskana)
