Ketiga, peningkatan permintaan untuk akomodasi hotel bintang, non bintang, homestay, dan penginapan di rumah warga.
Berikutnya adalah peningkatan pendapatan pemerintah melalui pajak (Pajak Pertambahan Nilai/PPN serta Pajak Penghasilan/PPh Badan) dan pemerintah daerah melalui jasa hiburan.
Kelima, terjadi ekspansi usaha dan peningkatan lapangan pekerjaan baru termasuk usaha di luar Provinsi NTB.
Serta yang terakhir sebanyak 800 usaha mikro kecil menengah (UMKM) terlibat langsung dalam penyelenggaraan MotoGP.
“Secara agregat, berdasarkan data INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) tahun 2022, pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Provinsi NTB mencapai 7,8 persen dibandingkan jika tanpa MotoGP diproyeksikan mencapai 4,5%,” ungkapnya. (NIA)