"Oya, ya, lupa tadi," ucap Sulaiman menirukan perkataan sang petugas SPBU.
"Insiden ini merupakan kecurangan yang dilakukan petugas SPBU kepada pelanggan. Ini menjadi bukti lemahnya pengawasan SPBU yang memberikan pelayanan kepada pelanggan. Ini bisa terjadi pada siapa saja dan kalau terus dibiarkan akan berulang," tambah Sulaiman.
Terkait masalah ini, Tim Communication Relation (Comrel) PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut yang dikonfirmasi mengaku akan meneruskan masalah itu ke bagian Retail yang menangani bisnis BBM ke SPBU agar dapat menjatuhkan sanksi ke pihak pengelola.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Sumbagut bagian Retail Herry, menjelaskan pihaknya akan meneruskan masalah ini ke pihak pengelola dan manager SPBU untuk ditindaklanjuti.
"Kita teruskan untuk ditindaklanjuti bang," sebut Herry.
Sebelumnya, video kasus kecurangan pengisian di SPBU juga viral pada Selasa, 21 Desember 2021 lalu. Dalam video itu terekam aksi kecurangan seorang petugas SPBU 34.152.09 di Bintaro Sektor 3, Pondok Betung, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Awalnya pelanggan yang seorang perempuan mengisi BBM jenis Pertalite seharga Rp100 ribu. Harusnya dia mendapatkan Pertalite sekitar 13 liter namun sang petugas justru mencatut sekira 9 liter dari yang seharusnya. Aksi pencatutan ini dikecam warganet dan meminta Pertamina segera menertibkan petugas di SPBU mereka.
"Pertamina meminta kita mencintai produk dalam negeri dengan mengisi BBM di SPBU mereka. Tapi kalau pelayanan mereka tak sebaik SPBU asing yang kini terus bertumbuh, bukan tak mungkin SPBU Pertamina ditinggalkan. Apalagi ke depan tak akan ada lagi BBM subsidi atau penugasan. Kalau sudah sama-sama pakai harga pasar, siapa yang memberikan pelayanan terbaik yang akan dipilih warga," sebut pemilik akun @Sunziluvnda di akun media sosialnya. (TIA)