sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Beban Utang Numpuk, Waskita Karya Persero (WSKT) Lepas 9 Ruas Jalan Tol

Economics editor Shifa Nurhaliza
02/09/2021 11:54 WIB
Perusahaan menanggung utang hampir Rp90 triliun dan beban bunga utang sebesar Rp7 triliun rupiah.
Ilustrasi Jalan Tol
Ilustrasi Jalan Tol

IDXChannel - Kinerja BUMN PT Waskita Karya Persero Tbk atau emiten WSKT, tercatat berat di tahun 2020. Bagaimana tidak, perusahaan menanggung utang hampir Rp90 triliun dan beban bunga utang sebesar Rp7 triliun rupiah. Dalam rangka berupaya memperbaiki kinerja perseroan, WSKT berencana melepas kepemilikan 9 ruas jalan tol.

Mengutip program Power Breakfast IDX Channel, Kamis (2/9/2021), PT Waskita Karya Persero Tbk (WSKT) berencana melepas kepemilikan sembilan ruas jalan tol yang saat ini dikelolanya. Langkah ini diambil demi meringankan beban utang yang tembus hingga Rp90 triliun.

Adapun ke sembilan ruas jalan tol tersebut mayoritas terdapat di pulau Jawa dan dikelola oleh anak usaha Waskita, yakni PT Waskita Toll Road. Antara lain ruas Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, hingga ruas tol Cimanggis-Cibitung, dan ciawi-sukabumi.

Sementara itu, ruas toal di luar Jawa, Waskita karya melepas ruas tol Medan-Kualanamu dan ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.

Direktur utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, dalam Rapat Dengar Pendapat Dengan Komisi Enam DPR RI, Rabu (1/9/2021) kemarin, menjelaskan proses pelepasan ini sempat tertunda imbas pandemi Covid-19. Akibatnya, dari target 9 ruas jalan tol, baru empat yang sudah dilego.

“Proses divestasi kami lakukan tidak melepas dengan kondisi merugi, divestasi kami lakukan empat ruas, kami mendapat keuntungan. Proses agak lambat, belum selesai karena pandemi," ungkap Destiawan, dalam keterangannya, dikutip Kamis (2/9/2021).

Proses divestasi ini ditargetkan selesai pada triwulan III-2021. Dengan adanya divestasi ruas tol ini, Waskita diperkirakan dapat menurunkan utang melalui dekonsolidasi hingga Rp5 triliun.

Sebagai informasi, perusahaan pelat merah ini membukukan rugi sebesar Rp7,28 triliun pada tahun 2020. Di tahun 2021 ini, perusahaan mempercepat divestasi demi memperbaiki kinerja dengan restrukturisasi utang. (NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement