Menurut Raimondo, masalah kekurangan pasokan semikonduktor di AS yang telah berlangsung selama pandemi COVID-19 telah bersumbangsih terhadap sepertiga dari nilai inflasi, karena kekurangan chip, pakerja pabrik cuti, dan peralatan rumah tangga yang kerap tidak tersedia.
Dengan pendanaan sebesar USD50 miliar ini, diharapkan AS tidak lagi mengkompromikan kepentingan keamanan nasionalnya, sehingga industri utama tidak dapat bergerak karena ketidakmampuan AS memproduksi semikonduktor.
"Kunci untuk menjaga daya saing AS dalam teknologi penting adalah mempersempit ruang lingkup kontrol ekspor dan investasi, dan berkonsultasi secara teratur dengan komunitas bisnis untuk menghindari konsekuensi kebijakan yang tidak diinginkan,” ujar Wakil Presiden Dewan Bisnis AS-China, Doug Barry, dalam laporan tersebut. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana