sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Benahi Ketergantungan Pasokan, AS Kucurkan USD50 Miliar Bangun Industri Chip Komputer

Economics editor Tim IDXChannel
11/09/2022 02:41 WIB
tingkat konsumsi AS terhadap berbagai produk chip komputer canggih sangat tinggi, namun pelaku industri domestik di sana tidak pernah meproduksinya sendiri.
Benahi Ketergantungan Pasokan, AS Kucurkan USD50 Miliar Bangun Industri Chip Komputer
Benahi Ketergantungan Pasokan, AS Kucurkan USD50 Miliar Bangun Industri Chip Komputer

IDXChannel - Pemerintah AS melalui Departemen Perdagangan telah menyiapkan anggaran sedikitnya USD50 miliar untuk membiayai pembangunan industri chip komputer di negara tersebut.

Menurut Departemen Perdagangan AS, tingkat konsumsi AS terhadap berbagai produk chip komputer canggih sangat tinggi, namun pelaku industri domestik di sana tidak pernah meproduksinya sendiri. Akibatnya, pasokan kebutuhan justru lebih banyak diimpor dari Taiwan.

Dengan anggaran hingga USD50 miliar, pemerintah akan mengucurkan skema pendanaan pada siapa pun perusahaan yang berminat membangun industri chip komputernya di AS, dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Salah satunya adalah kesediaan untuk tidak membangun fasilitas fabrikasi canggih di China dalam 10 tahun ke depan. Keputusan pendanaan disebut telah disetujui oleh Presiden Joe Biden dalam bentuk sebuah Undang-Undang.

"Perusahaan yang menerima dana CHIP tidak dapat membangun fasilitas teknologi terdepan atau canggih di China untuk jangka waktu 10 tahun. Perusahaan yang menerima uang hanya dapat memperluas pabrik simpul matang mereka di China untuk melayani pasar China," ujar Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, sebagaimana dilansir VOA News, Kamis (8/9/2022). 

Menurut Raimondo, masalah kekurangan pasokan semikonduktor di AS yang telah berlangsung selama pandemi COVID-19 telah bersumbangsih terhadap sepertiga dari nilai inflasi, karena kekurangan chip, pakerja pabrik cuti, dan peralatan rumah tangga yang kerap tidak tersedia.

Dengan pendanaan sebesar USD50 miliar ini, diharapkan AS tidak lagi mengkompromikan kepentingan keamanan nasionalnya, sehingga industri utama tidak dapat bergerak karena ketidakmampuan AS memproduksi semikonduktor. 

"Kunci untuk menjaga daya saing AS dalam teknologi penting adalah mempersempit ruang lingkup kontrol ekspor dan investasi, dan berkonsultasi secara teratur dengan komunitas bisnis untuk menghindari konsekuensi kebijakan yang tidak diinginkan,” ujar Wakil Presiden Dewan Bisnis AS-China, Doug Barry, dalam laporan tersebut. (TSA)

Penulis: Ribka Christiana

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement