Dia menegaskan, pihaknya mencatat ada 1.857 isu hoaks yang beredar terkait penanganan covid, vaksin dan juga PPKM. Misalnya ada isu kalau divaksin bisa menimbulkan epilepsi dimana hal tersebut tidaklah benar dan juga MUI telah menegaskan, kalau vaksin itu halal serta aman.
Ada tiga jangkauan untuk menghalau Hoaks mulai dari Hulu yaitu tentunya literasi jangka panjang mengedukasi masyarakat, selanjutnya level tengah yaitu menyaring dengan teknologi buatan dengan sebuah mesin milik Kominfo. "Dan terakhir di level hilir, yaitu kerja sama dengan Polri dan bila ditemukan ada pelanggaran maka bisa langsung diproses secara hukum," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengatakan bahwa penyandang disabilitas punya hak mendapatkan informasi yang benar mengenai vaksinasi COVID-19. Maka dari itu sosialisasi yang dilakukan pun harus menyasar orang-orang terdekat mereka. Karena, salah satu tantangan vaksinasi pada penyandang disabilitas adalah karena masih banyak orang yang tidak paham.
"Literasi informasi, literasi digital, itu sangat minim sekali. Walaupun kita sudah setiap hari memberikan informasi kepada masyarakat, tapi untuk informasi ini sangat minim diterima teman-teman disabilitas,"
tegasnya.
Hal inilah yang dinilai Angkie menyebabkan banyak beredar hoaks dan informasi yang simpang siur, dan membuat para penyandang disabilitas menjadi bingung untuk percaya kepada siapa.