Sofyano menjelaskan, polusi udara di Jakarta terjadi karena cuaca akibat El Nino. Dengan begitu, asap kendaraan terjebak panas, sehingga susah terurai.
"Nanti juga selesai kalau turun hujan," tutur Sofyano.
Hal tersebut dikatakan Sofyano telah terbukti saat pemerintah melakukan rekayasa atau modifikasi cuaca beberapa hari belakangan. “Kita sama-sama tahu, kalau langit Jakarta cerah karena polutan berhasil diurai oleh water mist hasil rekayasa cuaca," ungkap Sofyano.
Karenanya, Sofyano mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu khawatir soal angka dan risiko Kesehatan yang di-publish oleh CREA. Sofyano menegaskan bahwa data CREA tersebut hanya sebatas asumsi yang dibesar-besarkan, dan tidak bisa dibuktikan.
Sofyano menilai bahwa organisasi tersebut memiliki jenis kegiatan lain, salah satunya berjualan alat yang diklaim dapat digunakan untuk mengatasi polusi udara.
Karenanya, data yang dirilis diyakini Sofyano sengaja menggarisbawahi risiko kesehatan dan kerugian secara bombastis, dengan harapan agar masyarakat membeli alat dari mereka.
Tak hanya CREA, Sofyano juga menyoroti terkait dengan output kualitas udara yang yang dirilis real time oleh IQAir.