Selain itu, terdapat berbagai strategi yang diterapkan oleh perusahaan untuk menarik wisatawan, yakni menyediakan berbagai promo dan menawarkan fasilitas serta atraksi yang menarik. Kedua hal tersebut dinilai mampu menarik wisatawan untuk menghabiskan momen libur Lebaran di Kawasan The Nusa Dua.
“Kami berharap momentum peningkatan ini dapat terus terjaga sepanjang tahun ini seiring dengan semakin maraknya kegiatan kepariwisataan yang akan berlangsung di Bali,” imbuhnya.
Ardita menjelaskan, tingkat okupansi hotel memang mengalami peningkatan seiring dengan pemulihan ekonomi. Pada Maret 2023, tingkat okupansi di kawasan The Nusa Dua mencapai 60,25% atau tumbuh 82% dibandingkan tingkat hunian Maret 2022 sebesar 33,11%
Sedangkan kunjungan wisatawan, yang didominasi oleh wisatawan mancanegara, pada Maret 2023 tumbuh sebesar 67,43%, yaitu 62.973 orang dari 37.611 orang pada Maret 2022.
Peningkatan okupansi hotel sesuai dengan pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno sebelumnya. Ia memproyeksikan perputaran ekonomi saat momen mudik dan libur Lebaran tahun ini akan mencapai Rp240,1 triliun.
(YNA)