IDXChannel - PT Pertamina (Persero) secara resmi memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2,25 MWp di Kilang Plaju, Senin (13/6) lalu. Nantinya, produksi listrik dari PLTS ini bakal digunakan untuk menyuplai listrik ke gedung-gedung, perkantoran dan perumahan di sekitar wilayah tersebut.
Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Mulyono, menyatakan bahwa Pertamina menargetkan kontribusi pembangkitan energi hingga sebesar 200 MW di tahun 2022. Proses groundbreaking PLTS di area RU III Plaju ini sendiri diharapkan sebagai salah satu katalis dan bukti komitmen Pertamina dalam melaksanakan business practice yang memiliki carbon footprint lebih sustainable ke depannya.
"Terdapat dua potensi besar dari segi ekonomi dan lingkungan, dari instalasi PLTS 2,25 MWp di area Kilang Plaju. Dari segi ekonomi, diharapkan bahwa instalasi PLTS dapat mengurangi beban pengoperasian gas turbine dan konsumsi natural gas di refinery, sehingga secara fuel economy kita menargetkan terciptanya cost saving sebesar USD5.000 per tahun, dan jumlah penghematan konsumsi gas sebesar 6.000 ton per tahun," ujar Mulyono, dalam keterangan resminya, Sabtu (18/6/2022).
Dari segi lingkungan, PLTS Kilang Plaju diproyeksikan untuk turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon sebesar 2.000 ton per tahun. Ke depan, diharapkan PLTS Kilang Plaju diharapkan menjadi pioneer alternatif pembangkit energi di lokasi operasi Pertamina Group.
PLTS RU Kilang Plaju juga direncanakan menjadi showcase pada event G20 yang akan digelar di Indonesia akhir tahun 2022.
“Kami berharap bahwa ke depannya akan semakin banyak inisiatif bisnis yang mengedepankan profitability, sustainability dan sinergi antar Pertamina Group, yang dapat terus digulirkan untuk mengakselerasi bisnis Pertamina dan mendukung program dekarbonisasi pemerintah,” ungkap Mulyono.
Dalam proyek ini, Pertamina NRE akan menjadi pihak yang menyediakan PLTS di Kilang Plaju. PLTS yang akan dibangun adalah PLTS ground mounted dengan kapasitas 2,25 MW di lahan seluas sekitar 2,2 hektar milik Kilang Plaju.
Transisi energi melalui pemanfaatan PLTS di lingkungan kilang diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pertamina NRE dengan KPI pada Maret 2021. Hingga saat ini Pertamina NRE telah memasang PLTS di dua kilang, yaitu Kilang Cilacap dengan kapasitas 1,34 MWp dan Kilang Dumai dengan kapasitas dua MWp.
“Transisi energi wajib dilakukan dengan komitmen bersama, hari ini bisa dilihat bahwa komitmen kolaborasi antar Pertamina Group sangat efektif demi mendukung mandat pemerintah dalam meningkatkan bauran energi,” tutur Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, pada kesempatan yang sama.
Melalui PLTS 2,25 MWp ini, potensi penurunan emisi yang bisa dilakukan mencapai 2.500 ton per tahun. PLTS ini ditargetkan mulai konstruksi pada Juli 2022.
“Implementasi energi terbarukan dalam lingkungan Refining & Petrochemical merupakan sebuah angin positif untuk meningkatkan daya saing & sustainability dari kilang,” ujar Isnanto Direktur Sumber Daya Manusia & Penunjang Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Isnanto Nugroho. (TSA)