Abdul menerangkan, utang AS kian membengkak dari tahun ke tahun karena belanja AS yang meningkat. Namun tidak diiringi dengan pertumbuhan pendapatan AS.
Sepanjang tahun 2016-2022, belanja AS meningkat rata-rata 5,78% per tahun. Sementara pertumbuhan rata-rata pendapatan AS hanya sebesar 2,93% per tahun.
Hal tersebut membuat defisit fiskal AS terus meningkat, khususnya saat pandemi Covid-19. Pada 2020, defisitnya mencapai USD 3,57 triliun. Rasio utang terhadap PDB AS pun terus meningkat. Sejak 2020, rasio utang terhadap PDB di atas 120% per tahun.
(DES)