“Sebagai upaya untuk mengurangi impor produk elektronika, pemerintah mendorong dilakukannya substitusi impor dan menjaga iklim usaha industri," ujarnya.
Sejalan dengan investasi AC dari Sharp tersebut, Agus mengemukakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk elektronika, termasuk AC untuk rumah tangga. Oleh karena itu, pihaknya akan terus memacu kinerja industri AC di Indonesia. Langkah ini diyakini akan memperkuat struktur industri di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing dan mandiri.
Dia melanjutkan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia dan lokasi geografis yang strategis, sehingga menjadikan sebuah penawaran dan potensi pasar yang menarik bagi pelaku industri elektronika global.
"Untuk itu, Indonesia sangat terbuka bagi investor-investor asing untuk datang dan melakukan produksinya di Tanah Air, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor,” pungkasnya.
(SAN)