Oleh karena itu pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan di Jakarta dan menjadi sangat krusial karena Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi juga menginginkan kemitraan yang komprehensif.
"Di mana bukan hanya produk-produk Indonesia di bidang kuliner yang bisa dinikmati oleh jamaah Indonesia, tapi juga bisa ditawarkan sebagai sarana untuk jamaah dari negara-negara lain dan juga produk-produk fesyen yang bisa menjadi produk unggulan," kata Sandiaga.
Saat ini, jelas Sandiaga, ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia ditopang oleh subsektor fesyen dengan total lebih dari 66 persen.
"Karenanya kita juga mendorong beberapa produk suvenir yang bisa ditawarkan masuk dari Indonesia dengan konsep kolaborasi di mana akan ada joint investment untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya," kata Sandiaga.
Menurutnya pertemuan yang sangat strategis ini akan ditindak lanjuti dengan beberapa kegiatan yang mendorong terbukanya peluang pasar dengan target Indonesia meningkatkan ekspor produk ekonomi kreatif hingga di atas 20 persen dari 3 sampai 5 tahun ke depan.
"Sehingga akan mencapai target total 30 miliar dolar AS, dan ini menjadi salah satu pencetus dan pemicu terciptanya 700 ribu lapangan kerja baru di sektor ekonomi kreatif di tahun 2022," kata Sandiaga.
(FRI)