"Bicara logistic cost sektor laut, bicara pelabuhan itu bicara network, tidak bicara single port, pelabuhan A mungkin bagus, pelabuhan B tidak bagus, A bongkar muat 1 hari, B bongkar muat 3 menunggu 3 hari, artinya secara overall cost dari A ke B tinggi. Perfoma di pelabuhan masih disparitas, dari banyak pelabuhan di timur maupun di barat," terangnya.
Menurut Arif, strategi untuk menekan biaya logistik pelabuhan adalah dengan cara memperpendek port stay atau waktu berlabuhnya kapal di pelabuhan. Artinya, semakin lama kapal parkir di pelabuhan, semakin mahal juga ongkos yang dikeluarkan, serta mengakibatkan terganggunya aktivitas kapal lain yang akan berlabuh.
"Jadi dari sektor pelabuhan untuk membantu logistic cost adalah memperpendek port stay,"tegasnya.
Arif menganalogikan: "Suatu bus akan banyak mendapatkan uang banyak, apabila bus itu berjalan, kalau bus nongkrong di terminal kelamaan, paling hanya tempat main gitar, dan tidak dapat uang.
Langkah itu dinilai juga dapat menjawab tiga isu utama yang saat ini sedang terjadi di sejumlah pelabuhan yaitu: performa yang rendah, network dari shipping yang tidak optimal, dan inefisiensi land transportation.