IDXChannel - Dampak pandemi virus Covid-19 memang menghantam hampir segala bisnis, tidak terkecuali bisnis perhotelan. Bahkan okupansi hotel rata-rata hanya 20%, hal ini membuat perhotelan dalam kondisi parah.
Bahkan beredar kabar sejumlah hotel berbintnang di wilayah DKI Jakarta dijual di situs-situs jual beli online. Menanggapi hal tersebut Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Sutrisno Iwantono mengakui kondisi keuangan hotel dalam kondisi yang parah. Sebab, okupansi hotel masih berkisar 20 persen di masa pandemi.
“Cash flow memang sudah parah. Jadi ada yang memang mendekati tutup ya itu mungkin saja." Katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Ia menjelaskan, terkait penjualan hotel di situs jual beli online, pihaknya tidak mengetahui secara pasti. Sebab, tidak ada keharusan para anggota PHRI untuk melaporkan jika ingin menjual hotel.
"Ini masalah cash flow, jadi mereka tidak terlalu terbuka. Jika mau cek bisa langsung ke hotelnya saja. Kan ada nomer di situs itu" terangnya.
Ia menjelaskan, sebenarnya dengan okupansi 20 persen tidak bisa membantu keuangan pelaku usaha hotel. Dibuka hotel yang ada saat ini, agar tidak memperbesar kerugian.
"Sebenarnya hotel buka itu bukan hotel baik baik saja. Jadi buka itu untuk meminimalisir kerugian yang ada. Kalo sampai ditutup kerugian lebih banyak,” tandasnya. (RAMA)