Meski demikian, Bayu mengungkapkan, saat ini persaingan di sektor kargo semakin ketat. Lantaran kondisi infrastruktur di wilayah Pulau Jawa yang sudah semakin membaik, sehingga pengiriman barang untuk wilayah Pulau Jawa sudah dapat ter-cover menggunakan transportasi darat.
Namun, Bayu menegaskan, pangsa pasar kargo udara di luar Pulau Jawa masih banyak. Dan katanya, tantangan yang dihadapi di sektor kargo adalah pengiriman yang hanya mengangkut dari wilayah produksi ke wilayah non produksi.
"Karena kita tahu produksi adanya di Pulau Jawa dan baliknya lagi itu kosong (tidak membawa barang)," katanya.
Berdasarkan data PT Angkasa Pura (AP) II sepanjang 2020-2022, volume angkutan kargo domestik di bandara yang dikelola perusahaan terus melambung.
Pada 2020 ketika pandemi Covid–19 melanda, volume angkutan kargo domestik di 20 bandara AP II secara kumulatif tercatat 427.948 ton atau naik 5,27 persen dibandingkan 2019 sebelum pandemi sebanyak 406.494 ton.