“Faktor lain yang menopang ekspansi di Q2 2023 yakni panen raya tanaman bahan makanan di beberapa sentra produksi, faktor cuaca yang lebih kondusif bagi sektor pertambangan dan konstruksi, serta kehidupan masyarakat yang semakin normal pasca pandemi yang memberikan dampak positif bagi sektor jasa,” jelas Supari.
Menyongsong periode Q3-2023 pelaku UMKM tetap optimis ekspansi usahanya akan terus berlanjut, hal tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM yang berada di level yang tinggi (128,4).
Semua komponen penyusun Indeks Bisnis UMKM berada di atas 100, yang berarti semua indikator penyusun Indeks Bisnis UMKM membaik jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Indeks tertinggi tercatat untuk rata-rata harga jual, sedangkan kenaikan tertinggi terjadi pada komponen volume produksi.
“Dengan indeks harga jual yang tinggi dan indeks volume produksi yang meningkat pesat membuat indeks yang menggambarkan omzet usaha juga mengalami peningkatan yang signifikan," jelas Supari.
Peningkatan kinerja usaha dan perbaikan sentimen pebisnis UMKM mendorong pelaku UMKM tetap memberikan penilaian yang tinggi terhadap kemampuan Pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas utamanya.
Hal ini tercermin pada Indeks Kepercayaan Pelaku UMKM (IKP) kepada Pemerintah yang stabil di level yang tinggi (137,6).