IDXChannel - Penambang Bitcoin China BIT Mining mengirimkan 320 mesin ke Kazakhstan setelah operasinya di provinsi Sichuan, China dihentikan. Perusahaan publik itu memperkirakan akan kembali mengirimkan 2.600 mesin sebelum awal Juli 2021.
Dalam pengumuman perusahaan, mesin lainnya juga akan dikirim ke luar negeri. Pengiriman mesin ke Kazakhstan dilakukan setelah BIT Mining menerima pemberitahuan pada akhir pekan lalu bahwa power supply untuk pusat datanya di Sichuan akan ditangguhkan oleh regulator energi China.
Mengutip CoinDesk, pusat data BIT Mining di Sichuan menyumbang sekitar 3 persen dari total pendapatan perusahaan pada Mei lalu. Dengan tindakan keras China terhadap industri penambangan kripto, perusahaan memilih bermigrasi ke negara lain. Kazakhstan merupakan negara tetangga China. Negara ini memiliki tambang batu bara yang menyediakan pasokan energi murah dan berlimpah.
Selain Kazakhstan, BIT Mining juga menjadikan Texas sebagai negara tujuan penambangan. Di negara bagian Amerika Serikat itu, BIT Mining menginvestasikan dana sebesar 25 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp361 miliar untuk membuka pusat penambangan baru.
Seperti diketahui, sejumlah negara bagian AS menyambut baik para penambang Bitcoin yang diusir dari China. Selain Texas dan Wyoming, Miami juga membuka pintu untuk mereka.