sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Blok Rokan Masih 'Seksi,' Target Produksi Minyak 180 Ribu Bph di 2023

Economics editor Rizky Fauzan
22/08/2022 18:24 WIB
SKK Migas meyakini produksi minyak siap jual atau lifting di Blok Rokan dapat menyaingi Blok Cepu.
Blok Rokan Masih 'Seksi,' Target Produksi Minyak 180 Ribu Bph di 2023 (Foto: MNC Media)
Blok Rokan Masih 'Seksi,' Target Produksi Minyak 180 Ribu Bph di 2023 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meyakini produksi minyak siap jual atau lifting di Blok Rokan dapat menyaingi capaian Blok Cepu. Pasalnya, blok migas yang berlokasi di Provinsi Riau ini masih cukup 'seksi.'

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, Blok Rokan memiliki potensi untuk kembali menduduki posisi atas dalam kontribusi lifting minyak nasional dan mengalahkan Blok Cepu yang saat ini berada di peringkat pertama karena terdapat cadangan cukup besar untuk dikembangkan kembali.

"Potensi akan menyalip, karena Blok Rokan cadangannya cukup besar mengenai keekonomian pemerintah dalam hal kebijakan sangat mendukung pengembangan dan investasi migas," kata Soetjipto dalam daring acara Energy Corner, Senin (22/8/2022).

Mantan Direktur Utama Pertamina itu menambahkan, pemerintah kini tidak lagi hanya fokus mengenai bagi hasil migas, namun juga upaya peningkatan produksi. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung kemandirian energi dan terciptanya lapangan kerja.

"Multiplier effect kaitannya untuk kontribusi nasional yang lain aspek perpajakan sekarang sangat fleksibel. Government mengenai perhitungan selalu mendukung agar selalu ekonomis dalam mengelola blok tersebut," kata Dwi.

Dwi menargetkan, produksi Blok Rokan dapat mencapai 170-180 ribu barel per hari (bph) pada tahun depan. Salah satunya melalui pengeboran masif dan agresif, serta kerja sama dengan pihak lain untuk pengembangan sumur idle.

"Pemerintah sudah menargetkan 1 juta barel di 2030 tentu saja potensinya tidak hanya dari Cepu, tetapi juga dari kegiatan pengembangan EOR di wilayah kerja lain yang diharapkan cukup besar. Jangka panjang pengembangan migas non-konvensional yang saat ini mulai dilirik dari luar negeri dan dalam negeri untuk ekspor lebih dalam potensi Indonesia dalam minyak konvensional," katanya.

Sebagaimana diketahui, produksi minyak nasional saat ini ditopang oleh dua blok jumbo, yaitu Blok Rokan dan Blok Cepu. Adapun lifting Blok Cepu saat ini berada di level 160-170 ribu bph, sementara Blok Rokan sekitar 160-165 ribu bph.(FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement