"Kami tetap terus bekerjasama mengupayakan agar alat tersebut terjaga. Untuk alat-alat yang vital kami juga bekerjasama dengan TNI agar ada penjagaan," terangnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa berdasarkan perhitungan analisis para pakar gempa bumi, wilayah selatan Jawa berpotensi diguncang gempa megathrust dengan kekuatan magnitudo (M) 8,7.
Untuk mempersiapkan hal itu, Dwikorita bersama jajarannya terus menggencarkan untuk menyampaikan informasi yang bersumber dari BMKG atau dari hasil penelitian pakar, bekerjasama dengan BNPB, BPBD, beberapa pihak relawan, LSM dan organisasi masa.
"Namun yang dilakukan adalah tidak hanya sosialisasi. misalnya yang dilakukan BMKG tentunya memperkuat sistem peringatan dini, kita pasang, kita tambah peralatan yang menghadang megathrust ini, di Selat Sunda juga kami pasang radar tsunami, kemudian juga dilakukan edukasi tadi sejak 10 tahun yang lalu, terutama setelah kami memetakan," jelasnya.
(DES)