Perlu diketahui bahwa pabrikan asal Jerman ini telah lama berdiri untuk berinvestasi dalam berbagai teknologi dari pada berfokus murni pada mobil baterai-listrik untuk mengurangi emisi, dan menentang larangan pembelian mobil mesin pembakaran.
Untuk pencapaian kedepannya, pihak produsen mobil itu akan menargetkan setidaknya sekitar 50% dari penjualan global akan sepenuhnya menggunakan listrik pada tahun 2030. Akan tetapi bukan termasuk perkara mudah dalam mengimplementasikannya.
Pasalnya pihak produsen telah berulang kali mengatakan bahwa untuk saat ini masih terdapat kesulitan sedang dialami, yaitu kurangnya infrastruktur pengisian daya yang merupakan sebuah faktor penghalang utama untuk penyerapan konsumen yang lebih cepat dari kendaraan listrik.
Total pada penjualan dibulan lalu, tepatnya November mengalami sedikit penurunan di bawah level tahun lalu, kata Nota. Hal itu disebabkan karena kelangkaan dan kurangnya chip semikonduktor yang terus membatasi pasokan perakitan unit. Namun dibalik itu, perusahaan tetap yakin akan melihat pertumbuhan pendapatan absolut dibandingkan tahun lalu. (TIA)