Kendati demikian, BOJ tetap membuka opsi untuk menyesuaikan kebijakan moneter lebih lanjut jika data ekonomi mendukung skenario pemulihan. Pendekatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa langkah-langkah kebijakan tetap selaras dengan kondisi aktual di lapangan.
BOJ juga memperkirakan inflasi inti akan secara bertahap bergerak menuju target 2 persen dalam paruh kedua periode proyeksi hingga 2027. Proyeksi ini akan terus dievaluasi secara berkala berdasarkan perkembangan data ekonomi terbaru.
“Kami akan mengevaluasi apakah ekonomi dan harga bergerak sesuai proyeksi, tanpa prakonsepsi, mengingat tingginya ketidakpastian terhadap prospek ke depan,” kata Ueda.
(Ibnu Hariyanto)