IDXChannel - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengharapkan tercapainya kesepakatan terkait logam tanah jarang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dilansir dari Investing pada Minggu (19/10/2025), kesepekatan tersebut diharapkan menghindari pemutusan aliran logam tanah jarang ke ekonomi global
Pernyataan tersebut disampaikan di sela-sela pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Washington baru-baru ini. China memperketat ekspor logam tanah jarang sebagai balasan atas serangan ekonomi yang dilakukan AS.
"Pembatasan tersebut akan memiliki dampak material terhadap pertumbuhan ekonomi global," kata Georgieva dalam sebuah konferensi pers.
China merupakan produsen utama logam tanah jarang, mineral yang merupakan bahan baku penting untuk berbagai produk, mulai dari chip semikonduktor, kendaraan listrik, hingga persenjataan.