Nicke pun mengungkapkan penyebab kelangkaan solar di sejumlah daerah.
Hal ini berkaitan dengan permintaan solar yang naik, sementara kuota solar diturunkan pada tahun ini.
Tak hanya itu, disparitas harga solar subsidi dan solar non subsidi pun semakin jauh atau mencapai Rp7.800 per liter. Hal ini menyebabkan adanya peralihan konsumsi dari solar non subsidi ke solar subsidi. Kondisi ini mengharuskan Pertamina melakukan monitoring dan pengendalian.
"Kami lakukan pengendalian dan monitoring di lapangan agar sesuai untuk yang diperuntukkan," tutup Nicke. (RAMA)